Nama : Dini Nabila
\ Kelas : 3EA19
NPM : 12212198
` 1. Bagaimana peranan bahasa daerah
dalam perkembangan bahasa Indonesia?
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang
pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa
Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah
Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup
di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya
“mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca
kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca
lemah) dan di lingkungannya kata “megapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak
mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan
mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi
sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa
keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa
Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman
ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya.
Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas
masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih
senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari
daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara
mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk
berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab.
Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang
baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).
Bahasa daerah terdapat positif
dan negatif nya, sisi positif dari bahasa daerah adalah menunjukkan keberagaman
bahasa di Indonesia, komunikasi sesama warga daerah setempat lebih lancar. Sisi
negatif dari bahasa daerah yaitu dapat terjadi kesalahpahaman jika bahasa
tersebut diucapkan dan orang yang mendengarkan tidak mengerti. Peranan bahasa
daerah dalam perkembangan bahasa Indonesia menjadi pengaruh besar karena bahasa
daerah sering kali dijadikan bahasa sehari-hari di daerah masing-masing dan
terkadang masyarakat lupa bahwa bahasa Indonesia yang seharusnya menjadi bahasa
kesatuan Republik Indonesia dan terdapat banyak kosakata dari bahasa daerah dan
diserap sebagai Bahasa Indonesia dan memperkaya Bahasa Indonesia.
http://ferinaanieta.blogspot.com/2012/06/pengaruh-bahasa-daerah-terhadap-bahasa_04.html
http://www.scribd.com/doc/208465011/Peran-Bahasa-Daerah-Terhadap-Perkembangan-Bahasa-Indonesia#scribd
Bahasa gaul merupakan salah satu
cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai
muncul pada akhir ahun 1980-an. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan
bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya
tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang
merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan.
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat.
·
Yang menyebabkan punahnya bahasa
indonesia
Penggunaan
bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang
sangat serius terhadap bahasa indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan
berbahasa generasi muda zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu
saat bahasa Indonesia bisa hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang
akan datang.
·
Beberapa dampak Positif
dan Negatif dari Penggunaan Bahasa Gaul
Segala
sesuatu pasti mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu pula dengan bahasa
gaul yang juga mempunyai dampak positif dan negatif terhadap penggunanya dan
orang lain.
a. Dampak
Positif
Dampak
positif dengan digunakannya bahasa gaul adalah remaja menjadi lebih kreatif.
Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa gaul ini, tidak ada salahnya kita
menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada
situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.
b. Dampak
Negatif
-
Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk
selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan
rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul.
Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga
di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa gaul.
Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa
gaul sebagai komunikasi.
Kata-kata yang digunakan dalam berbicara
seseorang dapat mencerminkan kemampuan berpikir dan tingkat kepribadiannya.
Kepribadian seseorang yang baik dapat memilih apa saja yang harus diucapkan dan
dibicarakan. Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa Indonesia,
ia akan merasa diterima dan dihargai oleh berbagai kalangan. Ada beberapa
solusi yang dapat meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia antara lain:
1. Menyadarkan dan
memotivasikan remaja akan fungsi dan pentingnya dari bahasa yang baku.
Upaya ini dimaksud untuk mengajak seseorang menyadari porsi dan tempat yang
tepat bagi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Membutuhkan
suatu upaya pembiasaan. Artinya, remaja dilatih untuk berbahasa secara tepat,
baik secara lisan maupun tulisan setiap saat setidaknya selama berada di
lingkungan sekolah. Pembiasaan ini akan sangat mempengaruhi perkembangan
kemampuan berbahasa pada remaja.
3. Proses
penyadaran dan pembiasaan ini membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang
mengikat, misalnya tugas menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa
yang baku. Hal ini akan menimbulkan keinginan remaja untuk mempelajari bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar